Sabtu, 03 April 2010

KEWARGANEGARAAN

Sebagai manusia yang terlahir dalam satu kesatuan psikis dan sosial ada banyak peran yang pasti di jalani baik itu dalam kehidupan pribadi keluarga masyarakat maupun bangsa dan negara masing-masing bidang kehidupam tersebut menuntut kita untuk menjalankan tugas kewajiban dan tanggung jawab yang berbeda-beda dari mulai skala pribadi yang berangkat dari diri sendiri seperti misalnya aktualisasi pengendalian dan disiplin diri hinngga ke skala yang besar yakni sebagai anggota masyarakat dan warga negara ada banyak peraturan baik yang sifatnya konvensional maupun mengikat secara tertulis dalam tata tertib tertentu. Peraturan yang bersumber dari nilai dan norma yang berlaku di masyarakat tersebut secara langsung mengatur mengendalikan mengarahkan tata kelakuan dan pola sikap masing-masing pribadi dalam masyarakat.
Sikap sadar sebagai masyarakat berkembang yang selalu bersosialisasi berawal dari adanya keterbukaan dan kecintaan terhadap situasi hidup yang di jalani. Begitu pula dengan rasa cinta terhadap tanah air sikap yang terbuka dan responsif terhadap hal-hal baru baik itu dalam bidang ekonomi sosial politik kemasyarakatan hingga kebudayaan akan membuat negara berkembang dan maju serta memiliki poin lebih tersendiri di mata dunia pencapaian tersebut tentunya harus di dukung dengan sikap dan kesadaran dari masing pribadi sebagai warga negara yang di tuntut untuk mengetahui mngenali mengeksplorasi lebih jauh tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan negaranya.
Dan hal ini wawasan nusantara tentu menjadi pokok penting sebagai dasar kecintaan seseorang terhadap bangsa dan negara.

I. Latar belakang
Kuatnya arus globalisasi yang menerpa masyarakat dunia belkangan ini membuat kita harus semakin selektif terhadap setiap hal-hal baru yang datang dan menjadi bagian dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Meskipun kita telah meraih keerdekaan sejak 64 tahun yang lalu tapi sikap waspada dan menjaga warga negara dari harus tetap ada terutama dari penjajah-penjajah yang melakukan kejahatan global dalam hal kebudayaan dan ekonomi kemasyarakatan.
Maraknya aksi kerusuhan, pertentangan, perkelahian antar suku bahkan darah serta penyimpangan sosial lainnya membuat jenjang sosial satu sama lain semakin melebar hal tersebut salah satunya di karenakan faktor minimnya pengetahuan tentang tata cara kehidupan bermasyarakat tidak sempurnanya proses sosialisasi kurangnya bekal agama serta tidak adanya kesadaran satu jiwa, satu bahasa yang hidup di satu tanah air yang sama

II. Maksud dan Tujuan
· Sebagai suatu bentuk penyadaran untuk meningkatkan semangat nasionalisme serta menumbuhkan jiwa patriotisme khususnya bagi para pemuda-pemudi yang merupakan generasi penerus.
· Membuat suatu ketahanan dini yang bersifat terbuka responsif untuk menghadapi arus globalisasi yang semakin kuat.
· Menumbuhkan sikap saling membantu toleransi pengertian hingga saling melengkapi dalam kehidupan bermasyarakat.
· Menanamkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara sehingga dapat tumbuh sikap bela negara dalam diri masing-masing
· Membuat kita sadar akan pentingnya menetahui asal-usul proses perjuangan keberhasilan dan aspek sejarah lain yang mendukung tercapainya kemerdekaan sehingga kita akan menghargai perjuangan pahlawan serta bersemangat untuk meneruskan cita-cita kemerdekaan
III. Ruang Lingkup

Dalam pembahasan dengan topik mengenai wawasan nusantara kali ini hanya seputar kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Posisi, fungsi dan generalisasi maknanya apabila ditinjau dari berbagai aspek kehidupan yang disesuaikan dengan kondisi sekarang ketika globalisasi dan modernisasi menghantam masyarakat dunia.
Aktualisasinya dalam kehidupan sehari-hari serta korelasinya dengan peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa.
Dengan mengangkat topik seputar wawasan nusantara ini, diharapkan setiap diri masing-masing pribadi dapat menyadari betapa pentingnya menanamkan rasa cinta tanah air dan semangat patriotisme yang tinggi sejak dini.







BAB II
AKTUALISASI PERWUJUDAN WAWASAN NUSANTARA

I. Aspek Ideologi

Manusia sebagai makhluk monopluralis artinya meliputi berbagai unsur (rohani-jasmani, individu-sosial makhluk pribadi dan makhluk tuhan, memrlukan pedoman atau aturan dasar yang akan selalu di jadikan pegangan setiap kali ia mengambil sikap, menjalankan peran dan menyelesaikan setiap persoalan dalam hidupnya. Ideologi bangsa dalam hal ini pancasila mengandung arti penting serta nilai-nilai yang dapat di jadikan acuan bagi setiap pribadi demi terciptanya kehidupan bangsa yang selaras serasi dan seimbang.
Membiasakan untuk bersikap positif yang mengandung nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari sudah dapat menjadi tolak ukur tingginya kesdaran seorang pribadi sebagai anggota masyarakat.
Menjadi bagian dari publik membuat kita lebih responsif terhadap keadaan dan segala sesuatu terjadi disekitar. Sikap ini tentunya juga dapat membuat kita mengenal lebih jauh kondisi kebenaran dan berbagai hal tentang masyarakat lingkungan sekitar sehingga nantinya dapat menumbuhkan rasa dan rasa cinta tersendiri.
Contoh aktualisasi wawasan usantara yang berlandaskan ideologi antara lain menanamkan rasa kemanusiaan yang tinggi sesama anggota masyarakat sesuai sila ke-2 pancasila cinta damai dan mengutamakan musyawarah dalam berbagai untuk kepentingan bersama.

II. Aspek Politik

Di era globalisasi ini begitu banyak pembaharuan-pembaharuan yang terjadi di berbagai bidang salah satunya politik kewarganegaran. Penerapan sistem politik, standarisasi, tata cara, ketentuan dan pandangan politik yang baru menuntut suatu bangsa harus cerdas, aktif dan berkompetensi tinggi. Masyarakat yang cerdas dan responsif akan mengetahui hal-hal baru mana yang dapat di contoh atau di terapkan atau justru hars di cegah agar tidak menyebar.
Salah satu contoh aktualisasi wawasan nusantara dalam bidang politik adalah ikut aktif dalam pesta demokrasi lima tahunan yakni PEMILU. Masyarakat yang peduli akan masa depan bangsa dan negaranya pasti akan ikut serta mensukseskan program-program pemerintah yang bernilai positif serta mematuhi tata tertib dan aturan yang berlaku.

III. Aspek ekonomi

Inflasi nilai tukar mata uang dunia, kondisi dunia perbankan laju exspor impor kehidupan bangsa terhadap pendapatan nasional suatu negara akan mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat di negara tersebut. Kondisi yang terpuruk sering kali membuat seseorang melakukan tindakan di luar akal sehat penyimpangan bahkan dapat menghilangkan jati dirinya padahal jika ia mau bekerja keras berfikir lebih logis menganggap bahwa masyarakat adalah bagian dari keluarga dan berwawasan luas ia dapat perlahan-lahan melewati masa-masa terpuruk itu.
Contoh aktualisasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi antara lain bersikap hemat dan tepat dalam kehidupan sehari-hari. Pribadi yang memiliki semangat nasionalisme tinggi tentu akan berusaha untuk menggunakan sumber daya terutama yang menyangkut kepntingan bersama seefektif dan seefesien mungkin.

IV. Sosial budaya

Dewasa ini bangsa indonesia giat melakukan reformasi di segala bidang. Hal itu di latar belakangi oleh tuntutan untuk bersaing di era globalisasi yamg kian menyerang datang dengan berbagai pembaharuan-pembaharuan. Sebagai pribadi yang memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi harusnya kita tetap berpegang teguh pada nilai, norma dan adat yang berlaku di masyarakat sikap responsif terbuka cermat dan rasa ingin tahu yang besar sangat menunjang dalam menghadap gejolak zaman ini. Kita harus mengangkat nilai-nilai yang di miliiki bangsa indonesia terutama yang terkandung dalam pancasila. Karena pancasila merupakan sumber normatif bagi peningkatan humanisasi di bidang sosial budaya.
Salah satu contoh perwujudan aktualisasi dalam bidang sosial budaya adalah mencintai produk dalam negeri sendiri. Mengenal lebih jauh tentang kultur adat istiadat dan seni budaya bangsa akan lebih membuat kita menghargai setiap hasil karya atau buah usaha bangsa sendiri.


V. Pertahanan dan Keamanan

Negara pada hakikatnya merupakan suatu masyarakat hukum. Demi tegaknya hak-hak warga negara maka diperlukan peraturan perundang-undangan negara baik dalam rangka mengatur ketertiban warga maupun dalam rangka melindungi hak-hak warganya.

Dasar-dasar kemanusiaan yang beradab merupakan basis moralitas pertahanan dan keamanan negara. Pertahanan dan keamanan negara bukanlah hanya untuk sekelompok warga ataupun kelompok politik tertentu, sehingga berakibat negara menjadi totaliter dan otoriter, tetapi melainkan harus berdasar pada tujuan demi tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai warga negara.

Contoh aktualisasi wawasan nusantara dalam bidang pertahanan dan keamanan yakni bersikap cinta damai dengan memegang teguh persatuan dan kesatuan antar masyarakat sehingga dapat terbangun suatu benteng pertahanan yang kokoh dan tidak mudah goyah atau bergeser lapisannya ketika diterjang zaman yang kian hari kian bertambah pesat dengan diiringi berbagai hal-hal baru.




BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Semangat nasionalisme atau cinta tanah air harus mulai di tanamkan pada diri sejak dini. Sikap toleransi, saling memiliki mengerti dan melengkapi satu sama lain akan menunjang terciptanya kehidupan bermasyarakat yang seras dan dinamis. Pentingnya pengetahuan tentang sejarah kehidupan terutama yang berkaitan dengan perjuangan semasa kemerdekaan untuk menumbuhkan semangat bela negara dan patriotisme. Membiasakan didri bersikap positif yang sejalan dengan nilai-nilai pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dapat menambah rasa cinta terhadap tanah air. Setiap warga negara khususnya kita yang berada dalam masa paling produktif sebagai generasi penerus wajib melakukan usaha yang berguna bagi kemajuan bangsa dan negara terutama untuk menungkatkan pandangan positif serta menjaga martabat negara di mata dunia.
Wawasan nusantara yang berarti cara pandang individu di berbagai aspek kehidupan bernegara secara garis besar merupakan bekal atau modal awal untuk menanamkan rasa cinta tanah air semngat untuk maju rasa saling memiliki dan melengkapi satu sama lain yang pada akhirnya nanti dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa yang kokoh dan tidak mudah terguncang oleh zaman yang variabel dan berkembang sangat pesat belakangan ini.
II. SARAN
Sebagai pemuda yang menjadi generasi penerus bangsa, saya pribadi mengimbau kepada segenap teman, kerabat dan anggota masyarakat lain untuk mulai membiasakan bersikap dan malakukan hal-hal positif dengan semangat cinta tanah air yang dapat turut memajukan bangsa dan negara di tengah persaingan era globalisasi ini. Percaya kita semua bisa.


DAFTAR PUSTAKA

n H.KAELAN.Drs, 2002, PENDIDIKAN PANCASILA, Paradigma, Yogyakarta.
n MALIK,MOESADIN.Ir.M.Si, 2009, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, Diktat kuliah, Jakarta.
n wikipedia.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar