Jumat, 16 April 2010

WAWASAN NUSANTARA

A.Wawasan Nasional Suatu Bangsa
Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang
diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (melalui interaksi
dan interrelasi) dan dalam pembangunannya di lingkungan nasional (termasuk lokal
dan propinsional), regional, serta global.

B.Teori-Teori Kekuasaan
1.Paham-paham kekuasaan
a) Paham Machiavelli (Abad XVII) di kenal dengan bukunya yang berjudul “The Prince”
Menurut Machiavelli, sebuah negara akan bertahan apabila menerapkan dalil-dalil
berikut: Pertama,segala cara di halalkan dalam merebut & mempertahankan kekuasaan;
Kedua,untuk menjaga kekuasaan rezim,politik adu domba (devide et impera) adalah sah;
Ketiga,dalam dunia politik yang kuat pasti bertahan dan menang.
b) Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (Abad XVIII) berpendapat bahwa perang di masa
depan akan merupakan perang total yang mengerahkan segala daya upaya dan kekuatan
nasional.Dia berpendapat bahwa kekuatan politik harus di dampingi oleh kekuatan
logistik dan ekonomi nasional.Kekuatan ini juga perlu di dukung oleh kondisi sosial
budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi demi terbentuknya kekuatan hankam
untuk menduduki & menjajah negara-negara di sekitar Perancis.
c) Paham Jenderal Clausewitz (Abad XVIII) berpendapat bahwa perang adalah kelanjutan
politik dengan cara lain.Baginya, peperangan adalah sah-sah saja untuk mencapai tujuan
nasional suatu bangsa.
d) Paham Feuerbach dan Hegel
Paham materialisme Feuerbach dan teori sintesis Hegel menimbulkan dua aliran besar
Barat yang berkembang di dunia, yaitu kapitalisme dan komunisme.
e) Paham Lenin (Abad XIX) berpendapat bahwa perang adalah kelanjutan politik dengan
cara kekerasan.
f) Paham Lucian W.Pye dan Sidney
2. Teori-Teori Geopolitik
a) Pandangan Ajaran Frederich Ratzel
Pada abad ke-19, ia merumuskan untuk pertama kalinya Ilmu Bumi Politik sebagai
hasil penelitiannya yang ilmiah dan universal.
b) Pandangan Ajaran Rudolf Kjellen
Ia menegaskan bahwa negara adalah suatu organisme yang dianggap sebagai prinsip
Dasar.Negara merupakan satuan biologis, negara merupakan suatu sistem politik, negara
tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar.
c) Pandangan Ajaran Karl Haushofer
Pada dasarnya teori Karl Haushofer menganut teori Rudolf Kjellen dan bersifat
Ekspansif.
d) Pandangan Ajaran Sir Halford Mackinder
Ajarannya mengatakan barang siapa dapat menguasai “Daerah Jantung”, yaitu Eurasia,
Ia akan dapat menguasai “Pulau Dunia”, yaitu Eropa, Asia, dan Afrika.Selanjutnya, barang
siapa dapat menguasai pulau dunia akhirnya dapat menguasai dunia.
e) Pandangan Ajaran Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer Mahan
Kedua ahli ini mempunyai gagasan “Wawasan Bahari” yaitu kekuatan di lautan.
Ajarannya mengatakan bahwa barang siapa menguasai lautan akan menguasai”perdagangan”
maka menguasai perdagangan berarti menguasai “kekayaan dunia” sehingga pada akhirnya
menguasai dunia.
f) Pandangan Ajaran W.Mitchel, A.Saversky, Giolio, dan John Frederik Charles Fuller
Keempat ahli ini berpendapat bahwa kekuatan di udara justru yang paling menentukan.
Mereka melahirkan teori “Wawasan Dirgantara” yaitu konsep kekuatan di udara.
g) Ajaran Nicholas J.Spykman
Ajaran ini menghasilkan teori yang dinamakan Teori Daerah Batas (Rimland), yaitu
teori wawasan kombinasi yang menggabungkan kekuatan darat, laut dan udara.

C. Ajaran Wawasan Nasional Indonesia
1. Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
Wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran tentang kekuasaan dan adu kekuatan, karena hal tersebut mengandung benih-benih persengketaan dan ekspansionisme.
2. Geopolitik Indonesia
Pemahaman tentang negara Indonesia menganut paham negara kepulauan, yaitu paham yang di kembangkan dari asas archipelago yang memang berbeda dengan pemahaman archipelago di negara Barat pada umumnya.
3. Dasar Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia
Di tinjau dari latar belakang pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila, aspek kewilayahan Nusantara, aspek Sosial Budaya, & aspek Sejarah Bangsa.

D. Latar Belakang Filosofis Wawasan Nusantara
1. Pemikiran Berdasarkan Falsafah Pancasila
Wawasan nasional yang dianut dan di kembangkan oleh bangsa Indonesia merupakan pancaran dari Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia.Karena itu, wawasan nasional Indonesia menghendaki terciptanya persatuan dan kesatuan tanpa menghilangkan ciri, sifat dan karakter dari kebhinnekaan unsur-unsur pembentuk bangsa (suku, etnis, golongan, serta daerah itu sendiri).
2.Pemikiran Berdasarkan Aspek Kewilayahan Nusantara
Wawasan nasional Indonesia yang memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi dan konstelasi geografis Indonesia mengharuskan tetap terpeliharanya keutuhan dan kekompakan wilayah, tetap dihargainya dan dijaganya ciri, karakter serta kemampuan (keunggulan dan kelemahan) masing-masing daerah, & diupayakannya pemanfaatan nilai lebih dari geografi Indonesia.
3. Pemikiran Berdasarkan Aspek Sosial Budaya
Proses sosial dalam keseluruhan upaya menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan persepsi di antara segenap masyarakat tentang eksistensi budaya yang sangat beragam namun memiliki semangat untuk membina kehidupan bersama secara harmonis.
4. Pemikiran Berdasarkan Aspek Kesejarahan
Wawasan kebangsaan Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menginginkan terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara yang akan melemahkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sebagai hasil kesepakatan bersama agar bangsa Indonesia setara dengan bangsa lain.

E. Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan Nasional
1. Pengantar Implementasi Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
2. Pengertian Wawasan Nusantara
a) Berdasarkan Ketetapan Majelis Pemusyawaratan Rakyat Tahun 1993 & 1998
b) Menurut Prof.DR.Wan Usman
c) Kelompok Kerja Wawasan Nusantara

F. Ajaran Dasar Wawasan Nusantara
1. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia
Acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara adalah wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia
2. Landasan Idiil : Pancasila
3. Landasan Konstitusional : UUD 1945

G. Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara
1. Wadah (Contour)
Meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam & penduduk dengan aneka ragam budaya
2. Isi (Content)
Adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945.
3. Tata Laku (Conduct)
Merupakan hasil interaksi wadah & isi, yang terdiri dari tata laku batiniah & lahiriah.

H. Hakikat Wawasan Nusantara
Adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian: cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional.

I. Asas Wawasan Nusantara
Asas wawasan nusantara terdiri dari: kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama & kesetiaan terhadap ikrar atau kesepakatan bersama demi terpeliharanya persatuan & kesatuan kebhinnekaan.

J. Arah Pandang
Dengan latar belakang budaya, sejarah, kondisi, konstelasi geografi, & perkembangan lingkungan strategis, arah pandang Wawasan Nusantara meliputi kedalam & keluar.

K. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan
1. Kedudukan
a) Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan
nasional
b) Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional
2. Fungsi
Berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan
segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan & perbuatan bagi penyelenggara negara
di tingkat pusat & daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Tujuan
Bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat
Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu,
kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah.

L. Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan Nasional
Wawasan nusantara dapat di implementasikan ke dalam segenap pranata sosial yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinnekaan sehingga mendinamisasikan kehidupan sosial yang akrab, peduli, toleran, hormat dan taat hokum.

M. Pemasyarakatan / Sosialisasi Wawasan Nusantara
Dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Menurut sifat / cara penyampaiannya dapat di laksanakan;
a) Langsung, terdiri dari ceramah, diskusi, dialog, tatap muka
b) Tidak langsung, terdiri dari media elektronik, media cetak
2. Menurut metode penyampaiannya yang berupa keteladanan, edukasi, komunikasi,
integrasi.

N. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara
Tantangan itu antara lain :
1.Pemberdayaan rakyat yang optimal
2.Dunia yang tanpa batas
3.Era baru kapitalisme
4.Kesadaran warga negara

O. Prospek Implementasi Wawasan Nusantara
Prospek wawasan nusantara dalam era mendatang masih tetap relevan dengan norma-norma global.Untuk menghadapi gempuran nilai global, fakta kebhinnekaan dalam setiap rumusan yang memuat kata persatuan dan kesatuan perlu lebih di tekankan.

P. Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara
Untuk mengetuk hati nurani setiap warga negara Indonesia agar sadar bermasyarakat, berbangsa, & bernegara, di perlukan pendekatan dengan program yang teratur, terjadwal, & terarah.Hal ini akan mewujudkan keberhasilan dari implementasi Wawasan Nusantara.Dengan demikian, wawasan nusantara terimplementasi dalam kehidupan nasional guna mewujudkan ketahanan nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar